Kegelisahan ini mendorong aksi jual yang masif di Wall Street semalam, menyeret Nasdaq jatuh lebih dalam dari 2,3%. Index unggulan S&P 500 melemah mencapai 1,37%, dan juga Dow Jones Index (DJIA) drop 1,21%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, data pekerjaan yang akan dirilis pada Jumat akan memberikan kejelasan lebih aktual, dan diperkirakan akan menunjukkan perlambatan dalam peran baru yang ditambahkan ke dalam perekonomian.
“Pasar mendekati mode panik karena banyak faktor ekonomi menyatu, mendukung pergeseran menjauh dari aset-aset berisiko,” kata Jose Torres di Interactive Brokers.
Sementara itu, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik mengumumkan data inflasi RI pada periode Juli. Di luar ekspektasi pasar, terjadi deflasi secara bulanan.
Tak hanya terjadi deflasi di Juli, ini sekaligus menjadi deflasi bulan ketiga berturut-turut pada 2024.
Pada Kamis, BPS memaparkan, deflasi pada Juli tercatat 0,18% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Makin 'Dalam' dibandingkan dengan Juli dan juga Mei yang deflasi masing-masing di angka 0,08%, dan 0,03%.
Dengan itu, angka deflasi Juli menjadi yang terdalam dalam rentetan beruntun tiga bulan.
Adapun dibandingkan tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi sebesar 2,13% dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) terjadi inflasi 0,89%.
Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg sebelumnya menghasilkan median proyeksi inflasi bulanan pada Juli terjadi inflasi 0,02%. Sedangkan inflasi tahunan diperkirakan 2,39%.
IHSG sepertinya juga masih akan terbebani oleh data PMI Manufaktur yang mencatat kontraksi pertama kali sejak pandemi. Aktivitas manufaktur yang semakin lesu di tengah laju Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang kian tinggi, mengancam pertumbuhan ekonomi ke depan.
S&P Global melaporkan, aktivitas manufaktur yang terindikasi dari Purchasing Manager's Index (PMI) Indonesia pada Juli turun ke zona kontraksi di 49,3, dari sebelumnya di posisi 50,7 pada Juni.
Indeks Produksi (Output) terperosok ke 48,8 pada Juli, dibandingkan dengan 51,4 pada pada Juni. Sementara pemesanan baru juga jatuh, hingga terbenam ke level terendah sejak Agustus 2021.
(fad)