Logo Bloomberg Technoz

Iran Mau Serang Israel, AS Siagakan 12 Kapal Perang-4.000 Tentara

Redaksi
02 August 2024 08:30

Kapal perang Kerajaan HMS Albion latihan bersama Viking di tenggara Harstad, di Vagsjord, Norwegia, Selasa (7/3/2023). (Danielle Bochove/Bloomberg)
Kapal perang Kerajaan HMS Albion latihan bersama Viking di tenggara Harstad, di Vagsjord, Norwegia, Selasa (7/3/2023). (Danielle Bochove/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pembunuhan para pejabat senior Hizbullah dan Hamas--satu di Beirut dan satu lagi di Teheran--dalam beberapa jam telah membuat Iran dan para proksinya harus merespons dua operasi yang dituduhkan kepada Israel.

Namun, Amerika Serikat (AS) sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan eskalasi, termasuk melawan pasukannya karena Washington dianggap terlibat dalam mendukung Israel dengan dukungan intelijen dan persenjataan. Dukungan ini digunakan Iran dan Hizbullah untuk mengancam aset-aset AS di wilayah tersebut.

"Kami sedang mempersiapkan diri untuk semua skenario, potensi evakuasi warga AS dari wilayah tersebut atau serangan terhadap pasukan kami," kata seorang pejabat AS kepada Al Arabiya English, dilansir Jumat (2/8.2024). 

Pentagon memerintahkan beberapa kapal perang dan aset-aset militer lainnya ke Timur Tengah tidak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel. Alasan utamanya adalah untuk mencegah Iran atau kelompok-kelompok lain yang didukungnya membuka front kedua, kata para pejabat AS.

Pejabat AS tersebut mengonfirmasi bahwa setidaknya ada 12 kapal perang AS di wilayah tersebut, termasuk kapal induk USS Theodore Roosevelt dan lebih dari 4.000 marinir dan pelaut. Washington Post, media yang pertama kali melaporkan jumlah kapal dan prajurit tersebut. Namun, aset-aset tersebut, yang meliputi kapal perusak dan kapal amfibi, telah berada di wilayah tersebut selama berbulan-bulan.