Logo Bloomberg Technoz

Indofarma Global Medika juga tidak akan memperkerjakan karyawan outsource, kecuali hanya untuk fungsi pendukung seperti satuan pengamanan, petugas kebersihan dan sejenisnya.

Defisiensi Modal

masih membukukan kerugian sebesar Rp53,94 miliar sepanjang kuartal I-2024. Rugi ini terbilang turun 12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp61,79 miliar.

Sejalan dengan itu, INAF pun juga membukukan defisiensi modal yang semakin membengkak menjadi Rp858,09 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp804,1 miliar.

Indofarma (Dok. Indofarma)

Defisiensi modal merupakan kondisi kewajiban perseroan yang tercatat melebihi dari total nilai asetnya. 

Dengan kondisi yang seperti itu, keuangan perusahaan akan mengalami kesulitan memenuhi kewajiban kepada para kreditur.

Saat ini, INAF sendiri mencatatkan total jumlah liabilitas atau utang sebesar Rp1,65 triliun hingga akhir Maret 2024, yang juga membengkak dari periode semester I 2023 yang sebesar Rp1,56 triliun, berdasarkan laporan keuangannya.

INAF juga mencatatkan utang usaha kepada holding PT Bio Farma (Persero) senilai Rp25,4 miliar dan pinjaman sejumlah Rp587,9 miliar, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Rp10,82 miliar, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) Rp469 juta, dan PT Promosindo Medika sebesar Rp2,51 miliar.

Di sisi lain, INAF juga membukukan total penjualan bersih sebesar Rp43,63 miliar, atau anjlok 74,30% dari sebelumnya yang sebesar Rp169,7 miliar. 

Secara terperinci, susutnya penjualan tersebut sejalan dengan segmen penjualan domestik produk ethical, FMCG, hingga alat kesehatan yang juga turun menjadi Rp39,82 miliar dari sebelumnya, Rp167,7 miliar.

Susutnya penjualan tersebut juga turut membuat beban pokok penjualan menjadi Rp43,34 miliar dari sebelumnya, Rp165,4 miliar. Alhasil, laba bruto tersisa sebesar Rp290,7 miliar.

(red)

No more pages