Hizbullah telah menembakkan rudal dan mortir ke Israel hampir setiap hari sejak 7 Oktober, ketika Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 250 lainnya.
Nasrallah mengatakan bahwa kelompoknya telah menghentikan serangan terhadap Israel dalam dua hari terakhir setelah pembunuhan tersebut, tapi mereka akan melanjutkannya pada Jumat (2/8/2024) seperti biasa.
Nasrallah berbicara pada saat pemakaman Shukr di Beirut, di mana ribuan pendukung Hizbullah berkumpul dan mengambil bagian dalam prosesi yang mengikuti pidato pemimpin mereka.
Serangan Israel di Beirut, yang menurut Nasrallah menewaskan tujuh orang termasuk Shukr dan dua anak, merupakan respons atas serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan pada akhir pekan lalu.
Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan di lapangan sepak bola di wilayah yang dikuasai Israel tersebut. Hizbullah, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS, membantah bertanggung jawab.
Iran, Hamas, dan Hizbullah telah berjanji akan melakukan pembalasan terhadap Israel, di mana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa militer saat ini dalam kondisi siaga untuk mempertahankan diri dari kemungkinan serangan.
Perang besar terakhir antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006 menewaskan lebih dari 1.000 orang di Lebanon dan lebih dari 100 orang di Israel, serta memicu pengungsian massal dan kerusakan infrastruktur.
(bbn)