Logo Bloomberg Technoz

Laporan S&P, Pabrik PHK Karyawan Tiga Kali dalam Empat Bulan

Redaksi
02 August 2024 06:30

Ratusan buruh tekstil menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (27/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ratusan buruh tekstil menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (27/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Laporan S&P Global yang dirilis kemarin, Kamis (2/8/2024), mencatat perusahaan manufaktur di Indonesia mengalami penurunan produksi dan angka pesanan baru.

Imbasnya, perusahaan manufaktur banyak yang memilikih mengurangi jumlah karyawan. Ini merupakan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk ketiga kalinya dalam empat bulan terakhir.

PMI manufaktur indeks Indonesia turun ke zona kontraksi di 49,3 pada Juli dari posisi 50,7 di bulan sebelumnya. Meski angka kontraksi kecil, penurunan ke zona kontraksi itu menjadi yang pertama kali sejak Agustus 2021 ketika pandemi masih merebak.

Perusahaan manufaktur di Indonesia melaporkan bahwa permintaan pasar saat ini tengah lesu dan menjadi faktor utama yang mendorong penurunan penjualan untuk pertama kali dalam setahun terakhir. 

S&P mencatat, terdapat beberapa bukti bahwa meski terjadi penurunan produksi secara keseluruhan, sektor manufaktur terus menghasilkan kelebihan output pada Juli. Persediaan barang meningkat signifikan untuk kelima kali dalam enam bulan terakhir.