Teknologi tersebut juga mampu terbang selama berbulan-bulan dengan ketinggian mencapai 18-10 kilometer (km), dapat membawa berbagai peralatan atau teknologi sesuai kebutuhan tanpa harus melakukan perubahan besar pada platform itu sendiri.
Theodorus mengatakan, kerja sama tersebut dilakukan untuk memperluas konektivitas, termasuk memperluas cakupan operator jaringan seluler (MNO) dan mengurangi titik-titik blank spot jaringan.
"Oleh karena itu, kami merintis berbagai inisiatif dan mengadopsi teknologi baru yang memungkinkan Mitratel untuk memperluas jaringannya secara efektif."
Mitratel sendiri saat ini telah memiliki total jumlah menara sebanyak 38.581 unit, sekaligus mempertahankan posisinya sebagai pemilik menara terbanyak di Asia Tenggara, dengan panjang fiber optic mencapai 37.602 kilometer (km).
(ibn/dhf)