Logo Bloomberg Technoz

Menkes Budi menjelaskan, jaringan public health lab telah disusun dan telah meminta bantuan dari CDC untuk memulai layanan dari level puskesmas. Sebanyak 10.000 puskesmas akan memiliki tugas dan fungsi sebagai lapis atau layer pertama dari layanan public health lab. Selain itu, jaringan public health lab akan dibangun di 514 kabupaten/kota. 

“Jadi, 10.000 puskesmas akan memiliki tugas dan fungsi sebagai layer pertama dari layanan publik health lab kita. Untuk fungsinya, pertama tadi, fungsi surveilans, kemudian nanti kita akan bangun di 514 kabupaten/kota jaringan public health lab atau laboratorium kesehatan masyarakat. Kemudian, di seluruh provinsi, kita juga akan bangun,” kata Menkes Budi.

Menkes Budi melanjutkan semua alat deteksi dini akan dilengkapi mulai tahun ini.

Layanan-layanan deteksi dini ini harus menjadi perhatian pejabat eselon II yang baru saja dilantik. Hal ini agar Balai Besar Kesehatan Masyarakat dapat mendukung secara baik skrining dan deteksi dini baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular, sehingga intervensi medisnya dapat dilakukan lebih dini dan tanpa membebani rumah sakit.

Menteri Budi juga berpesan kepada direksi rumah sakit yang baru untuk memberikan kualitas layanan yang baik, baik dari sisi operasional rumah sakit maupun pelayanan pasien. Selain itu, rumah sakit vertikal juga harus memiliki kemampuan riset dan kemampuan pendidikan yang baik, serta mampu menjadi rumah sakit pengampu di wilayahnya.

“Kualitas layanannya operasionalnya itu harus bagus, keuangannya itu harus bagus, harus ada untungnya, untungnya bukan ditarik oleh saya atau oleh banyak orang, itu nggak. Kita untungnya dibalikin lagi untuk dokternya untuk alatnya untuk risetnya dan yang paling mulia untuk subsidi pasien BPJS yang tidak mampu,” kata Menkes Budi menjelaskan.

8 Pejabat Eselon II yang dilantik:

1. dr. Darwali Handoko, M.Epid sebagai Kepala Balai besar Laboratorium Biologi Kesehatan Jakarta.

2. dr. Muhammad Budi Hidayaat, M.Kes sebagai Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Yogyakarta. 

3. Dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes sebagai Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Palembang.

4. dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

5. Dr. dr. Irene, M.K.M sebagai Kepala Balai besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Makassar.

6. dr. Nida Rohmawati, M.P.H sebagai Kepala Balai besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Jakarta.

7. dr. Imran Pambudi, M.P.H.M sebagai Direktur Kesehatan Jiwa.

8. drg. R Vensya Sitohang, M.Epid., Ph.D sebagai Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia.

Daftar 26 Direksi Rumah Sakit Vertikal adalah:

1. dr. H. Rachim Dinata Marsidi, Sp.B., FINAC., M.Kes  sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.

2. dr. Andrian Widyanto, Sp.OG sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat.

3. dr. Wahyu Widodo, Sp.OT(K) sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta.

4. dr. Tarsisius Glory sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

5. dr. Agus Akhmadi, M.Kes. sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.

6. dr. H. Alwi Sammy, MKM sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.

7. dr. Reza Aditya Arpandy, Sp.S sebagai  Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta.

8. dr. Endah Citraresmi, Sp.A (K) sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

9. dr. Robinzon Gunawan Fanggidae, Sp.An. sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Ben Mboi Kupang.

10. Dr. Fahmi Maruape, Sp.A sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Johannes Leimena Ambon.

11. dr. M. Azhari Taufik, Sp.An sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta.

12. Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp. THT sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat dr. M. Djamil Padang.

13. dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.PD, Sp.JP sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta.

14. dr. Triana Puspita Dewi, M.KES sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat dr. Mohammad Hoesin Palembang.

15. Prof. Dr. dr. Syahrul, Sp.S sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta.

16. Ken Wirianti, SE, MRM sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar.

17. Dr. dr. Andi Basuki Prima Birawa, Sp.S (K)., MARS sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Paru dr. H. A. Rotinsulu Bandung.

18. dr. Faisal Habib, Sp.JP sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.

19. dr. Kamal Amiruddin, MARS sebagai Direktur Layanan Operasional Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

20. Hartono, SKM., M.Kes sebagai Direktur Layanan Operasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.

21. I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma, S.Kp, M.Kes sebagai Direktur Layanan Operasional Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar.

22. dr. Ike P. Noya, Sp.PD sebagai Direktur Perencanaan, Keuangan, dan Layanan Operasional Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat.

23. Evi Nursafinah, S.E., M.P.H. sebagai Direktur Perencanaan, Keuangan, dan Layanan Operasional Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.

24. drg. Ade Palupi Muchtar, MARS sebagai Direktur Layanan Operasional Rumah Sakit Umum Pusat dr. M. Djamil Padang.

25. drg. Nusati Ikawahju, M.Kes. sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito Yogyakarta.

26. dr. Arif Rahman Sadad, Sp.KF, M.Si.Med. sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Strategi Layanan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

(dec/spt)

No more pages