Logo Bloomberg Technoz

Pada Kamis, BPS memaparkan, deflasi pada Juli tercatat 0,18% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Makin 'Dalam' dibandingkan dengan Juli dan juga Mei yang deflasi masing-masing di angka 0,08%, dan 0,03%.

Dengan itu, angka deflasi Juli menjadi yang terdalam dalam rentetan beruntun tiga bulan.

Adapun dibandingkan tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi sebesar 2,13% dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) terjadi inflasi 0,89%.

Padahal, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg sebelumnya menghasilkan median proyeksi inflasi bulanan pada Juli terjadi inflasi 0,02%. Sedangkan inflasi tahunan diperkirakan 2,39%.

Pada perdagangan saham, tercatat ada penguatan 289 saham, dan sebanyak 275 saham melemah. Sisanya 211 saham stagnan.

Pergerakan sektoral saham keuangan, saham properti, dan saham transportasi menjadi pendorong penguatan laju IHSG, dengan mencatat kenaikan 0,85%, 0,84% dan 0,68%.

Saham-saham keuangan yang menjadi pendukung IHSG sepanjang perdagangan hari ini adalah PT BFI Finance Tbk (BFIN) melesat 5,59%. Selain itu penguatan juga terjadi pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melonjak 4,31%.

Senada, saham-saham properti turut menjadi pendorong IHSG di zona hijau, PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) meroket 32,4%, PT Sentul City Tbk (BKSL) menguat 7,14%. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) melesat 3,57%.

Untuk pasar saham Asia juga bergerak bervariasi pada siang hari ini. Indeks Kospi melesat 0,25%, indeks Hang Seng Hong Kong menghijau 0,04%, indeks Nikkei 225 melemah 2,49%, indeks Shanghai merah 0,17%, dan indeks Strait Times Singapore melemah 0,84%.

(fad)

No more pages