Logo Bloomberg Technoz

Penghasilan komprehensif tahun berjalan yang didistribusikan pada entitas induk dan kepentingan nonpengendali mengalami defisit Rp280,37 miliar pada 2023. Angka ini turun dari sebelumnya Rp705,68 pada 2022.  

Aset BPKH tidak mengalami banyak peningkatan dari tahun lalu. Lembaga yang diberi amanat mengelola dana jamaah haji selama masa tunggu itu mencatatkan aset sebesar Rp169,35 triliun, naik 0,4% dari tahun sebelumnya sebesar Rp168,61 triliun. 

Sementara itu, BPKH melaporkan pada akhir 2023 memiliki aset Rp220,7 triliun. Aset itu terdiri dari kas Rp2,19 triliun, giro yang ditempatkan di Bank Indonesia Rp5,01 triliun. Selanjutnya penempatan pada bank sebesar Rp32,84 triliun. 

BPKH juga mencatatkan piutang pembiayaan Rp5,46 triliun, pembiayaan bagi hasil Rp14,77 triliun, pendapatan yang masih harus diterima Rp1,91 triliun. Tercatat investasi pada surat berharga Rp151,23 triliun. Lainnya ditempatkan pada aset tetap Rp900 miliar, investasi emas Rp1,67 triliun, dan aset lainnya Rp4,74 triliun. 

Soal liabilitas, BPKH mencatatkan utang ke jemaah tunda Rp2,26 triliun, utang lainnya Rp1,13 triliun, dan simpanan nasabah bank Rp11,07 triliun, dana titipan jemaah haji Rp146,25 triliun, dan pinjaman yang diterima Rp3,16 triliun.

Terkait kondisi defisit operasional tersebut, BPKH akan menyampaikan penyebabnya pada konferensi pers yang akan digelar pada hari ini, Kamis (1/8/2024).

(mfd/ain)

No more pages