Logo Bloomberg Technoz

Seiring dengan naiknya pendapatan, TINS juga masih mampu menekan beban pokok pendapatan yang masih turun 4% dari sebelumnya Rp4,16 triliun menjadi Rp3,99 triliun. 

Alhasil, laba bruto tercatat sebesar Rp1,21 triliun, tumbuh dari sebelumnya yang hanya Rp407,1 miliar.

"Perseroan secara bertahap memperbaiki kinerja operasi produksi dengan menambah jumlah unit tambang darat, pembukaan lokasi baru, jumlah kapal isap produksi yang beroperasi," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS Fina Eliani dalam keterangan resminya.

Nilai aset pada semester I-2024 naik 3% menjadi Rp13,25 triliun dari Rp 12,85 triliun pada posisi aset akhir Desember 2023. 

Sementara, posisi liabilitas TINS turun 2% sebesar Rp6,48 triliun, dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,61 triliun dikarenakan berkurangnya interest bearing debt. 

Posisi ekuitas sebesar Rp6,77 triliun, naik 8% dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,24 triliun.

(ibn/dhf)

No more pages