Kepala Balai BBWS Citanduy Elroy Koyari mengatakan, pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di D.I Manganti ini mulai dilakukan pada tahun 2021-2024 dengan biaya Rp319,23 miliar. Lingkup pekerjaan yang direhabilitasi meliputi 77 km saluran primer dan 150 km saluran sekunder dengan luas layanan 21.035 Ha.
“Rehabilitasi ini dilakukan untuk mengoptimalkan layanan irigasi seluas 26.153 Ha, sehingga diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) di wilayah layanan D.I Manganti dari semula 169% menjadi 220%,” ujar Elroy.
Selain itu, BBWS Citanduy juga menerapkan digitalisasi pengelolaan sistem irigasi untuk pengoperasian pintu irigasi dalam rangka pengalokasian air dari petak yang paling hulu hingga petak yang paling hilir dengan konsep pembagian air yang adil dan merata dan dapat dimonitoring dan evaluasi secara real-time.
“Sistem ini meliputi alat untuk mengontrol operasional setiap pintu di jaringan irigasi Manganti, termasuk Bendung Manganti. Terdapat juga basis data yang berisi semua data dan informasi tentang D.I Manganti serta fitur real time monitoring untuk melacak kondisi di daerah irigasi secara real time, seperti alokasi air pada jaringan irigasi, informasi visual tentang pintu air, dan kondisi ketinggian air,” tutupnya.
(tim)