Logo Bloomberg Technoz

Capaian 10 Tahun Jokowi, Infrastruktur Kunci Daya Saing Investasi


Presiden Joko Widodo (Dok: PUPR)
Presiden Joko Widodo (Dok: PUPR)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Pengukuhan Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) masa bakti 2024-2029 sekaligus Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Joko Widodo dalam Bidang Konstruksi, Infrastruktur, dan Investasi di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (31/7/2024). 

Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menerima penghargaan dari GAPENSI sebagai Bapak Konstruksi Indonesia atas kesuksesan pembangunan infrastruktur dan investasi selama satu dekade ini. Penghargaan Constructing Excellence Awards juga diberikan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. 

"Kita tahu dari pembangunan infrastruktur ini world competitiveness ranking kita naik dari 34 melompat ke 27. Daya saing, itu yang ingin kita raih dari pembangunan yang ada selain, tentu saja, kemanfaatan dari infrastruktur itu untuk rakyat, karena kita memang sekarang ini berkompetisi bersaing dengan negara lain," kata Presiden Jokowi.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis mengatakan pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan indeks  infrastruktur yang menjadi landasan bagi peningkatan perekonomian. Tidak hanya infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR, tetapi juga infrastruktur energi, transportasi, pertanian, permukiman serta teknologi informasi dan komunikasi. 

"Pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dalam 10 tahun terakhir telah banyak selesai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Misalnya pembangunan 61 bendungan selama 2014-2024, di mana 43 bendungan telah selesai untuk menjamin ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional. Tahun ini ada 13 bendungan lagi selesai sisa 5 bendungan selesai awal 2025," kata Abdul Muis.