Logo Bloomberg Technoz

Harga Melambung, Emas Perhiasan 11 Bulan jadi Penyumbang Inflasi

Azura Yumna Ramadani Purnama
01 August 2024 11:55

Karyawan merapihkan emas perhiasan di Galeri 24, Jakarta, Selasa (21/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan emas perhiasan di Galeri 24, Jakarta, Selasa (21/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kenaikan harga emas menjadi salah satu pendorong inflasi selama Juli 2024 dan tercatat 11 bulan berturut menjadi penyumbang inflasi. Meskipun secara keseluruhan Indonesia mengalami deflasi 0,18% secara bulanan pada periode tersebut. 

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan emas perhiasan menyumbang andil inflasi yang signifikan pada Juli sebesar 1,12%. 

"Meksipun persentase lebih kecil dari cabai rawit, inflasi emas perhiasan tetap memberi dampak terhadapp inflasi keseluruhan dengan andil inflasi 0,01%," kata Amalia, dalam konferensi pers rilis inflasi Juli 2024, Kamis (1/8/2024).

Andil emas perhiasan terhadap inflasi

Inflasi emas pada Juli 2024, lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Menurut catatan BPS, ini emas perhiasan tercatat memberikan kontribusi inflasi selama 11 bulan berturut-turut. 

"Hal ini karena dipengaruhi oleh meningkatnya harga emas di pasar global. Catatan lain terhadap harga emas perhiasan dan cabai rawit adalah tingkat inflasi keduanya pada juli 2024 ini lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi pada bulan Juni 2024," jelas Amalia lagi.

Perkembangan inflasi emas perhiasan