Bloomberg Technoz, Jakarta - Para pelaku pasar tengah menikmati euforia seiring makin terangnya rencana penurunan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) pada September nanti.

Di tengah tensi ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan kontraksi aktivitas manufaktur RI pertama kali sejak 2021, pelaku pasar domestik terlihat mengesampingkan dan memilih untuk menunggangi euforia global dengan memborong surat utang maupun saham.

Kegembiraan pasar itu akhirnya juga berhasil membawa rupiah menembus level resistance pertama dan bersiap menuju level penguatan selanjutnya ke Rp16.200/US$.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat dan saat ini masih terus melaju ke level 7.306,70, menguat 0,73% pada pukul 10:47 WIB. Indeks LQ45 juga menguat hampir 1% sampai saat ini.

Di pasar surat utang negara, mayoritas tenor Surat Berharga Negara (SBN) membukukan kenaikan harga, terindikasi dari penurunan yield atau imbal hasil.