Bloomberg Technoz, Jakarta - Memulai bulan yang baru aset kripto Bitcoin mengalami penurunan 3,3% pada Kamis pagi (1/8/2024) ke level US$64.019,23, dengan belum cukup yakinnya pasar atas aksi jual sebagian kepemilikan aset kripto dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
Koin paling berharga di dunia itu masih bergerak di level penurunan 0,3% dibandingkan minggu sebelumnya. Altcoin Ether juga bergera k turun di kisaran yang sama, 0,3% dalam sepekan ke level US$3.188,71, dilansir dari CoinGecko, Kamis.
Sejak awal minggu Bitcoin memang telah ‘longsor’ dari posisi terbaiknya US$67.000 dengan tren jual kripto pemerintah AS membesar. Pada akhir Juli Bitcoin turun ke level US$65.800-an usai di hari Senin mencoba mendekati level US$70.000 (yang pertama kalinya sejak pertengahan Juni) namun gagal.
Menurut Sean McNulty, direktur perdagangan di Arbelos Markets, pasca penampilan Trump di konferensi di Nashville, Tennessee para trader memanfaatkan posisi long pada Bitcoin. Ini dapat berarti “selling off” karena ada kekhawatiran aksi jual sebelum Trump terpilih.
Berdasarkan catatan sepanjang Juli Bitcoin mengalami kenaikan 6,7% dengan total arus dana US$535 miliar dibukukan sepanajgn 22-26 Juli. Estimasi pergerakan terendah di US$64.000 dan tertinggi US$71.000, prediksi analis Ajaib Kripto, Panji Yudha.
Keputusan terbaru Federal Open Market Committee (FOMC) untuk menahan tingkat bunga antara 5,25% dan 5,5%, namun memberi sinyal penurunan di bulan September, dipercaya akan memengaruhi pergerakan BTC.
Dalam jangka panjang Panji menyakini bahwa “dukungan politik, dukungan institusional, dan potensi penurunan suku bunga berpotensi mendorong Bitcoin melampaui titik tertinggi sepanjang masanya di US$73.750, mencapai kisaran US$90.000 - US$100.000 pada akhir tahun ini.”
Sebagai pengingat sepanjang kuartal 4 dari tahun 2013 hingga 2023, Bitcoin rata-rata mengalami kenaikan lebih dari 80% pada periode tersebut.
Koin kripto Ethereum yang juga mengalami penurunan 3,6% dibandingkan hari sebelumnya, menghadapi arus keluar dana untuk produk ETF spot. Di awal pekan Ether masih berada di kisaran US$3.400.

Dari total 9 produk ETF dengan underlying Ethereum mencatatkan arus keluar US$340 juta pada minggu perdana perdagangan produk ini. Investor menarik uang setiap hari dari produk lama dengan biaya tinggi yang dikonversi menjadi reksa dana yang diperdagangkan di bursa.
Padahal pada empat hari awal perdagangan pasca Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC) dana masuk dari delapan penerbit ETF Ether mencapai US$1,17 miliar per 26 Juli.
Sebagai catatan yang direkam Bloomberg, arus masuk terbesar terlihat dari ETF Ether milik BlackRock US$442 juta, Bitwise US$266 juta, dan Fidelity US$219 juta. Sedangkan Ethereum Trust yang merupakan milik Grayscale kehilangan US$1,5 miliar.
(wep)