Logo Bloomberg Technoz

Buntut Tewasnya Pimpinan Hamas: Minyak Rawan Tembus US$90/Barel

Dovana Hasiana
01 August 2024 10:05

Pintu masuk terowongan besar Hamas yang ditemukan di dekat perbatasan Erez di Jalur Gaza utara (17/12/2023). (Israel Defense Forces)
Pintu masuk terowongan besar Hamas yang ditemukan di dekat perbatasan Erez di Jalur Gaza utara (17/12/2023). (Israel Defense Forces)

Bloomberg Technoz, Jakarta Harga minyak dunia Brent diproyeksikan bisa menembus hingga level US$90/barel bila ketegangan politik di Timur Tengah meningkat dan menciptakan perang terbuka antara Palestina dan Israel, imbas pembunuhan salah seorang pemimpin Hamas; Ismail Haniyeh.

Ekonom Senior/Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto menggarisbawahi kematian Haniyeh memang tidak serta-merta berkorelasi langsung dengan pembentukan harga minyak dunia. 

Akan tetapi, potensi eskalasi ketegangan geopolitik berupa aksi retaliasi hingga perang terbuka antara Israel dan Palestina imbas pembunuhan tersebutlah yang bakal memengaruhi pasokan dan distribusi harga minyak.

Walhasil, harga secara otomatis melambung dan menjauhi level US$80/barel di tengah pasokan yang menipis dan permintaan yang tetap tinggi.

“Ini bukan lagi menyangkut kelompok Hamas, tetapi sentimen negara antara Palestina dan Israel. Baik Israel dan Palestina, di belakangnya ada teman-temannya, dikhawatirkan kalau sampai gesekan dua negara merembet ke kubu masing-masing, itu akan menimbulkan peningkatan risiko geopolitik,” ujar Ryan saat dihubungi, Kamis (1/8/2024).

Eskalasi ketegangan di Timur Tengah usai tewasnya pimpinan Hamas./dok. Bloomberg