Logo Bloomberg Technoz

RI Mau Bikin Bursa Logam ala LME, Bakal Sulit Jadi Barometer

Dovana Hasiana
01 August 2024 10:50

Pemotongan lembaran logam di pabrik baja./Bloomberg-Dimas Ardian
Pemotongan lembaran logam di pabrik baja./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan ahli pertambangan menilai rencana Indonesia untuk membuat bursa logam sendiri —menyerupai konsep yang sudah ada di London Metal Exchange (LME) — belum tentu bisa menjadi penentu harga dunia.

Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan hal yang harus diperhatikan dalam pembentukan bursa logam versi Indonesia adalah keanggotaan dari bursa tersebut bersifat global atau hanya di tingkat nasional.

“Semua pemain mineral harus menjadi anggota. Kita bisa [berpatokan pada] benchmark seperti LME yang anggotanya dari seluruh pemain logam dunia,” ujar Rizal saat dihubungi, Kamis (1/8/2024).

Anggota LME terdiri dari produsen, pedagang, hingga pengguna yang merupakan pabrikan dan jasa secara global. Bila Indonesia tidak bisa menarik anggota bursa, kata Rizal, nantinya pasar yang dibentuk akan kurang efektif sebagai barometer harga.

Terlebih, Indonesia hanya memimpin di beberapa komoditas saja, seperti nikel yang menguasai lebih 50% kue pasar dunia.

Suasana perdagangan di London Metal Exchange (LME)./Bloomberg-Luke MacGregor