Bloomberg Technoz, Jakarta - Grup Indofood milik konglomerat Anthoni Salim kompak mencatatkan penurunan laba bersih pada semester I-2024.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), tercatat membukukan penurunan laba bersih mencapai 30,76% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp3,84 triliun dari sebelumnya, Rp5,56 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, INDF sejatinya masih mampu mencetak pertumbuhan penjualan bersih sebesar 2,61% menjadi Rp57,29 triliun dari sebelumnya, Rp56,08 triliun.
Pertumbuhan itu juga dibarengi dengan efisiensi beban pokok penjualan yang masih mengalami penurunan menjadi Rp37,49 triliun dari sebelumnya, Rp38,78 triliun.
Namun, INDF mencatatkan pos beban keuangan yang naik signifikan menjadi Rp5,16 triliun, membengkak 213% dibandingkan periode semester I-2023 yang hanya sebesar Rp1,64 triliun.
Selain itu, entitas usaha Indofood lainnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga membukukan penurunan laba bersih 38,21% menjadi Rp3,53 triliun dari sebelumnya Rp5,72 triliun.
Penurunan laba tersebut juga tak lepas dari sejumlah pos beban yang turut membengkak dan menggerus top line kinerja perseroan.
Beban keuangan ICBP tercatat mencapai Rp3,84 triliun atau membengkak 289,01% dari sebelumnya, Rp989,31 miliar.
Namun, ICBP juga masih membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 7,20% menjadi Rp 36,96 triliun dari sebelumnya, Rp34,47 triliun, ditopang penjualan oleh produk utamanya, mie instan yang berkontribusi Rp27,29 triliun.
Sementara itu, total aset INDF dan ICBP hingga akhir Juni 2024 masing-masing tercatat sebesar Rp125,2 triliun dan Rp201,1 triliun.
"Kami tetap optimis dengan waspada di tengah berbagai ketidakpastian global, serta tetap menjaga posisi neraca yang kuat dan keseimbangan pangsa pasar dan profitabilitas," ujar CEO Indofood Anthoni Salim dalam siaran resminya.
(ibn/dhf)