"Apa yang muncul dari negosiasi adalah sebuah kesepakatan pengakuan bersalah yang memperlakukan kejahatan mematikan Boeing sebagai masalah kepatuhan perusahaan biasa lainnya," tulis pihak keluarga tersebut dalam pengajuan.
Para kerabat korban telah memberi sinyal bahwa mereka akan menyampaikan keberatan selama berminggu-minggu. Kesepakatan pengakuan bersalah tersebut dicapai setelah pemerintah AS memutuskan pada Mei bahwa Boeing telah melanggar perjanjian penangguhan penuntutan tahun 2021. Departemen Kehakiman dan Boeing memiliki waktu dua minggu untuk menanggapi keberatan tersebut.
Hakim Distrik AS Reed O'Connor, yang mengawasi kasus tersebut, belum memutuskan apakah akan mengadakan sidang tentang kesepakatan pengakuan bersalah tersebut.
(bbn)