Allyson Versprille - Bloomberg News
Bloomberg, Keluarga korban dari dua kecelakaan pesawat jet Boeing Co 737 Max meminta seorang hakim federal Texas untuk menolak kesepakatan pengakuan bersalah yang dicapai oleh pembuat pesawat tersebut dengan Departemen Kehakiman AS. Hal ini memicu kemungkinan pertarungan hukum atas cara perusahaan itu menyelesaikan tanggung jawab pidananya.
Boeing setuju awal bulan ini untuk mengaku bersalah atas konspirasi kriminal terkait kecelakaan pada 2018 dan 2019 yang menewaskan 346 orang. Sebagai bagian dari kesepakatan, yang membutuhkan persetujuan hakim, Boeing akan membayar denda pidana baru, memasang pengawas perusahaan independen selama tiga tahun, dan menghabiskan setidaknya US$455 juta untuk memperkuat program kepatuhan dan keselamatannya.
Keluarga korban mengajukan keberatan resmi mereka terhadap kesepakatan tersebut pada Rabu (31/07/2024) di pengadilan federal di Texas. Antara lain, mereka mengatakan bahwa dalam perjanjian tidak menyebutkan 346 kematian akibat kecelakaan tersebut dan mengatakan bahwa seharusnya hakim yang memilih pengawas perusahaan, bukan Departemen Kehakiman dengan masukan dari Boeing.
Pihak keluarga juga berpendapat bahwa Boeing harus menghadapi hukuman finansial yang "jauh lebih besar dan lebih berarti" daripada yang tercantum dalam kesepakatan tersebut.
"Apa yang muncul dari negosiasi adalah sebuah kesepakatan pengakuan bersalah yang memperlakukan kejahatan mematikan Boeing sebagai masalah kepatuhan perusahaan biasa lainnya," tulis pihak keluarga tersebut dalam pengajuan.
Para kerabat korban telah memberi sinyal bahwa mereka akan menyampaikan keberatan selama berminggu-minggu. Kesepakatan pengakuan bersalah tersebut dicapai setelah pemerintah AS memutuskan pada Mei bahwa Boeing telah melanggar perjanjian penangguhan penuntutan tahun 2021. Departemen Kehakiman dan Boeing memiliki waktu dua minggu untuk menanggapi keberatan tersebut.
Hakim Distrik AS Reed O'Connor, yang mengawasi kasus tersebut, belum memutuskan apakah akan mengadakan sidang tentang kesepakatan pengakuan bersalah tersebut.
(bbn)