Menurut The Straits Times, pasien yang berada di lantai 26 diangkut dengan 17 ambulans ke lokasi. Sebagian besar korban keracunan massal tersebut dirawat di rumah sakit karena mengalami masalah pencernaan seperti sakit perut, muntah, dan mual.
Melansir Channel News Asia, Rabu (31/7/2024), puluhan korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Tan Tock Seng, Rumah Sakit Umum Singapura, dan Rumah Sakit Raffles.
Kesaksian karyawan ByteDance Singapura
Menurut seorang karyawan ByteDance yang tidak disebutkan namanya (28), kantin di lantai 26 buka dari pukul 12.00 hingga 14.00 waktu Singapura.
"Itu vendor baru yang baru saja bekerja sama, mungkin dua bulan lalu," katanya.
Kantin tersebut menyajikan makanan China dan sangat disukai oleh karyawan perusahaan. Ia mengatakan bahwa teman-temannya merasa mual satu jam setelah makan siang atau pukul 15.00 waktu Singapura. Sebagian besar korban muntah dan mengalami diare.
Orang-orang tergeletak di lantai dan toilet perusahaan bahkan penuh. Mereka yang bekerja menambahkan bahwa keadaan saat ini "cukup kacau" karena orang-orang muntah di dapur dan lantai kantor.
"Dua rekan setim saya pergi ke rumah sakit melalui ambulans SCDF, sementara empat orang lainnya pergi ke klinik. Mereka tidak mau pergi ke rumah sakit," terang dia.
Penyebab Keracunan Massal
Bagian Pangan dan Kesehatan Singapura (SFA) dan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) sedang menyelidiki sumber keracunan massal di BytenDance, kantor induk TikTok di Singapura.
Juru bicara perwakilan pemerintah menyatakan, "keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama. Sementara SFA menerapkan dan menegakkan langkah-langkah regulasi, operator pangan harus berperan dengan mematuhi praktik keamanan pangan yang baik."
SFA tidak akan ragu untuk mengambil tindakan hukum yang tegas jika terjadi kelalaian dalam pengelolaan makanan. Menurut pemerintah setempat, puluhan orang memakan makanan yang sama sebelum korban mengalami keracunan makanan.
"Bagian prasmanan di kantin perusahaan ditutup sampai penyelidikan selesai," kata mereka.
Tanggapan ByteDance
Secara terpisah, juru bicara ByteDance mengatakan bahwa ByteDance sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan pekerjanya. Selain itu, mereka telah mengambil tindakan untuk membantu karyawan yang terkena dampaknya, termasuk bekerja sama dengan layanan darurat untuk korban yang membutuhkan perawatan medis.
"Kami sedang menyelidiki masalah ini dan bekerja sama dengan pihak berwenang terkait," katanya.
Sebaliknya, ByteDance menyatakan bahwa mereka melibatkan vendor eksternal berlisensi untuk menyediakan makanan di kantornya. Selain itu, mereka menyatakan bahwa makanan untuk karyawan tidak disiapkan atau dimasak di kantor ByteDance di Singapura, tetapi di tempat vendor.
(ros/wep)