Sebagai informasi, Ekonom menilai sejumlah alasan kebijakan family office atau 'kantor keluarga' tidak cocok dilakukan di Indonesia. Toh, di Indonesia tak memiliki kriteria sebagai surga pajak dan financial hub. Hal itu akan mengurangi minat investor luar negeri.
“Kalau Indonesia pun menarik untuk investasi, mereka kan butuh pasar keuangan yang dalam. Makanya kenapa family office itu di Singapura, Tokyo, Belanda. Itu karena produk investasinya beragam,” kata Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira saat ditemui, Kamis (25/7/2024).
Konsep family office merupakan suatu klaster keuangan yang memberi kemudahan layanan bagi keluarga yang membawa kekayaannya untuk menanamkan dana dan berinvestasi pada suatu wilayah; sekaligus mereka bisa berwisata.
(dov/frg)