Pertumbuhan pesat sektor kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan meningkatkan permintaan energi secara eksponensial di seluruh dunia.
Dampak turunan adalah perusahaan-perusahaan teknologi yang bergegas untuk mendapatkan kontrak jangka panjang pasokan listrik guna menggerakkan pusat-pusat data.
Panas bumi merupakan sumber energi yang stabil dan konsisten di mana tenaga surya atau angin bisa jadi tidak stabil.
Star Energy uga bergulat dengan apakah akan membangun pusat data di dekat sumber daya bersih - biasanya di lokasi terpencil - atau lebih dekat dengan basis permintaan seperti kota.
Lazimnya, pembangkit listrik tenaga panas bumi dibangun di dekat gunung berapi atau area lain yang memiliki panas alami yang dekat dengan permukaan bumi.
Indonesia, yang terletak di Cincin Api Pasifik yang aktif secara seismik, memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, menurut Bank Pembangunan Asia (ADB).
Potensinya mencapai 2,1 gigawatt atau sekitar 13% dari kapasitas global.
Meskipun sumber energi terbarukan hanya menyumbang sebagian kecil dari kapasitas terpasang secara global, industri ini telah mengalami kebangkitan dari sisi peminatan, dengan investasi di pembangkit listrik tenaga panas bumi melonjak hingga US$8 miliar pada tahun 2023, jauh lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya, menurut BloombergNEF.
(bbn)
