Logo Bloomberg Technoz

Kemudian RD mengonfirmasi ke pihak daycare namun disanggahnya mengenai kabar tersebut.

"Tetapi, setelah kami tahu, orangtua tahu bahwa anak saya memar di bagian tubuhnya, itu kami konfirmasi ke pihak Daycare dan mereka menyanggah. Mereka bilang katanya anak saya itu enggak ada jatuh, enggak diisengin sama teman-temannya, enggan terbentur apa pun,"tutur RD. 

Pada akhrinya RD mengaku sempat berpikir positif thinking bahwa memar dari tubuh anaknya karena demam.

Namun, setelah dibawa periksa ke dokter, dokter pun mengatakan bahwa memar tubuh sang anak ini karena adanya benturan dan tekanan. 

"Hasilnya semuanya bagus. Jadi, dokter menyimpulkan bahwa memar itu bukan dari demamnya. Tapi karena ada benturan atau ada tekenan sehingga badan anak saya memar-memar. Tapi, karena kami orangtua merasa bahwa 'kayaknya enggak mungkin daycare-nya sampai menyiksa anak saya'. Jadi, kita positif thinking," jelasnya.

RD pun kemudian melaporkan aksi dugaan tersebut ke Polres Metro Depok dengan nomor register LP/B/1530/VII/2024/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA

"Jadi, Alhamdulillah, tanggal 24 kemarin itu, guru-guru melapor. Karena mereka juga baru tahu, ternyata ada bukti itu. Akhirnya kami membuat laporan ke polisi dan Alhamdulillah, kami juga dibantu oleh KPAI juga," ujarnya.

(dec)

No more pages