Logo Bloomberg Technoz

Di AS Jadi Polemik, Industri EV di RI Diyakini Bakal Lebih Solid

Pramesti Regita Cindy
31 July 2024 15:20

Mobil Listrik Tesla (Liesa Johannssen-Koppitz/Bloomberg)
Mobil Listrik Tesla (Liesa Johannssen-Koppitz/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia tetap optimistis dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang ada di Indonesia, meski di berbagai negara maju tengah menghadapi tantangan.

Hal ini sekaligus menjawab adanya kekhawatiran perubahan atau dampak bagi industri EV dalam negeri karena laporan riset McKinsey yang menyebut, di tingkat global, pengguna EV mulai mempertimbangkan untuk kembali menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Terkait dengan hal itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan Juan Permata Adoe mengatakan fenomena yang banyak terjadi di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap perdagangan EV di Indonesia.

"Masih dibilang ini bentuk [dari proses] perubahan gaya hidup. [Penggunaan] EV lebih efisien, lebih memiliki oksigen yang lebih baik. Menurut saya itu jadi lebih ke proses [yang akan terus berlangsung]," jelas Juan kepada ketika ditemui di Kementerian Perdagangan, dikutip Rabu (31/7/2024).

Pertumbuhan penjualan EV global./dok. BNEF

Untuk diketahui, Indonesia sendiri juga belum lama ini meresmikan pabrik dan ekosistem baterai untuk kendaraan listrik dari konsorsium asal Korea Selatan, yakni PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power dengan nilai investasi Rp160 triliun.