Logo Bloomberg Technoz

Sudah 2 Bulan Deflasi, Pasar Ramal Juli Inflasi Tipis

Hidayat Setiaji
31 July 2024 12:55

Pedagang merapihkan bawang putih di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (25/3/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pedagang merapihkan bawang putih di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (25/3/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Laju inflasi Indonesia diperkirakan stabil cenderung melambat pada Juli. Apa penyebabnya?

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data inflasi nasional periode Juli pada esok hari, Kamis (1/8/2024). Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 14 institusi memperkirakan pada Juli terjadi inflasi 0,02% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan Juni yang deflasi 0,08% mtm.

Deflasi juga terjadi pada Mei, yaitu 0,03%. Jadi kalau Juli inflasi, maka rantai deflasi 2 bulan beruntun akan putus.

Sementara 24 institusi memperkirakan inflasi Juli secara tahunan (year-on-year/yoy) ada di 2,39%. Juga melambat dibandingkan Juni yang 2,51% yoy.

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau melandai bulan ini, yang membuat laju inflasi melandai. Mengutip catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga bawang putih bonggol di pasar tradisional sepanjang Juli adalah Rp 40.330/kg. Turun 4% mtm dan menjadi yang terendah sejak Februari.