Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) kembali mencatatkan kerugian pada kuartal II-2024, setelah pada kuartal sebelumnya mencatatkan laba.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, Bank Neo Commerce mencatatkan rugi bersih Rp6,15 miliar pada periode Januari-Juni 2024. Padahal pada kuartal sebelumnya, yakni periode Januari-Maret 2024, Bank ini mencatatkan laba Rp14,23 miliar.
Total saldo kerugian Bank Neo Commerce pada akhir Juni 2024 meningkat jadi sebesar Rp2,32 triliun.
Penyebab kerugian dari Bank Neo Commerce adalah bebannya masih terlalu besar, terutama pada pos kerugian penurunan nilai asset keuangan. Pada pos ini tercatat Rp1,27 triliun pada semester I-2024, naik 7% secara year on year (yoy).
Sementara itu, Bank Neo Commerce mencatatkan pendapatan bunga bersih Rp1,44 triliun, naik 17,72% secara yoy. Adapun pendapatan operasional lainnya naik 68,55% menjadi Rp314,33 miliar.
Outstanding kredit kepada pihek ketiga Bank Neo Commerce tercatat Rp9,01 pada akhir Juni 2024, turun 10,59% secara YoY. Adapun dana pihak ketiga relatif tidak tumbuh di angka Rp14,69 triliun.
Dalam siaran pers yang dipublikasikan hari ini,Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo menjelaskan bahwa, penyaluran tersebut dilakukan dengan selektif untuk menjaga kualitas kredit dengan risiko yang dapat terkelola dengan baik. Posisi Non-Performing Loan (NPL) neto per 30 Juni 2024 sebesar 1,28% sementara di akhir semester I 2023 tercatat sebesar 2,02%.
(ibn/dba)