Logo Bloomberg Technoz

Dikabarkan Lirik Nikel RI, BHP Berpotensi Investasi di Greenfield

Dovana Hasiana
31 July 2024 14:00

Pertambangan milik BHP Group di Austraia Barat./Bloomberg-Nelson Ching
Pertambangan milik BHP Group di Austraia Barat./Bloomberg-Nelson Ching

Bloomberg Technoz, Jakarta Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) memproyeksikan BHP Group Ltd bakal melakukan investasi di bidang eksplorasi nikel, terutama di kawasan ladang hijau atau greenfield, bila memang korporasi tambang terbesar di dunia itu benar-benar jadi berinvestasi di Indonesia.

Ketua Perhapi Rizal Kasli mengatakan biaya investasi eksplorasi di wilayah greenfield sangat bervariasi, tetapi diproyeksikan mencapai minimal US$100 juta hingga US$200 juta (atau Rp1,62 triliun hingga Rp3,25 triliun dengan asumsi kurs saat ini).

“Kemungkinan kalau BHP masuk untuk berinvestasi di nikel, mereka akan masuk di tahap eksplorasi terutama greenfield area. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan potensi nikel dari tahap eksplorasi hingga tahap operasi produksi menuju green dan sustainable mining,” ujar Rizal kepada Bloomberg Technoz, Rabu (31/7/2024). 

Timbunan bijih nikel mentah di area laydown PT Sulawesi Resources di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian

Dalam kaitan itu, Rizal menggarisbawahi BHP merupakan raksasa tambang global yang sangat memperhatikan aspek environmental, social and governance (ESG), sehingga bakal berhati-hati untuk masuk ke Indonesia dengan memperhatikan kepatuhan pada faktor ESG.

Dengan demikian, menurut Rizal, kecil kemungkinan BHP bakal berinvestasi pada tambang nikel yang sudah ada atau eksisting. Terlebih, saat ini komoditas nikel yang memiliki sumber daya dan cadangan kelas dunia sudah dimiliki oleh beberapa perusahaan besar dunia, terutama dari China.