Logo Bloomberg Technoz

Fenomena Mal-Mal di Indonesia Makin Mengecil, Begini Kata APPBI

Pramesti Regita Cindy
31 July 2024 10:40

Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Minggu (14/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Minggu (14/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta Ketua Umum Asoiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menjelaskan tren mengecilnya ukuran mal di Indonesia dapat berpengaruh terhadap tingginya minat masyarakat untuk mengunjungi tenant pusat perbelanjaan.

Hal ini sekaligus menjawab laporan konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia yang menyebut pusat perbelanjaan baru di Indonesia kini menjadi lebih mengecil dan fokus pada tema tertentu.

"Saya kira tidak bisa digeneralisasi seperti itu. Kenapa? Karena kalau di kota besar, sekarang customer itu memerlukan experience, memerlukan customer journey," jelas Alphonzus dalam paparannya di Kementerian Perdagangan, dikutip Rabu (31/7/2024).

Dengan demikian, Alphonzus menekankan pengalaman konsumen dapat dirasakan melalui dua hal, yakni; konsep gedung dan juga tingkat minat secara campuran. Dia mencontohkan mal Kota Kasablanka (Kokas) yang ramai pengunjung berkat mixed tenant yang kuat dan beragam. 

Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Minggu (14/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Hal ini, menurutnya, sulit dicapai jika ukuran mal terlalu kecil. Namun, dia menggarisbawahi, di luar kota besar, ukuran yang lebih kecil masih dapat diterima, karena disesuaikan dengan pasar dan populasi setempat.