Logo Bloomberg Technoz

Sosialisasi menggunakan aplikasi MyPertamina yang dimaksud adalah bagian dari program Subsidi Tepat Sasaran yang dijalankan oleh Pertamina. Pembeli BBM bersubsidi jenis Pertalite maupun Solar diminta untuk mendaftar melalui aplikasi atau situs jejaring MyPertamina untuk keperluan pengawasan.

Hingga akhir Februari 2023, Pertamina mencatat jumlah pendaftar MyPertamina telah menembus lebih dari 5 juta unit kendaraan. Mereka yang terdaftar mendapatkan kode QR yang nantinya digunakan untuk membeli BBM bersubsidi sesuai kuota di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Dikutip dari laman resmi MyPertamina, uji coba pembelian BBM bersubsidi menggunakan MyPertamina telah dilakukan sejak 26 Desember 2022 di 339 kota dan kabupaten. Namun, uji coba tersebut baru dilakukan untuk pengguna BBM bersubsidi jenis Solar, alih-alih Pertalite. 

Hingga saat ini, Fadjar menyebut Pertamina belum menerima informasi apapun mengenai rencana pembatasan pembelian Pertalite. Apakah akan menggunakan MyPertamina atau mekanisme lainnya, termasuk pembatasan berdasarkan jenis kendaraan dan kapasitas mesin kendaraan.

“Belum [ada informasi],” ujarnya.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji, pada Selasa (11/4/2023), mengatakan pemerintah masih menyiapkan aturan terkait dengan rencana pembatasan pembelian Pertalite. 

Aturan yang dimaksud adalah revisi dari Peraturan Presiden No. 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.

Revisi Perpres No. 191/2014 berada di tangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Untuk itu, Kementerian ESDM tidak bisa memastikan kapan revisi beleid tersebut rampung.

Walaupun demikian, Tutuka meyakini aturan pembatasan penjualan Pertalite akan dikeluarkan dan diberlakukan pada tahun ini. Sebab, pemerintah selama ini tidak mengatur kriteria konsumen yang berhak mengisi BBM jenis tersebut sehingga berpotensi menimbulkan penyelewengan.

(rez/wdh)

No more pages