Logo Bloomberg Technoz

Pasar menanti dengan cermat pernyataan Jerome Powell, Gubernur The Fed, untuk menangkap sinyal dan 'Suasana Kebatinan' dari rapat agar bisa menilai prospek suku bunga acuan ke depan. 

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, para pejabat Federal Reserve kemungkinan akan semakin dekat untuk mulai memangkas suku bunga dari level tertinggi dalam dua dekade, dengan memberi sinyal potensi pemotongan suku bunga pada September. Meskipun mereka mungkin tidak memberikan rincian lebih lanjut setelah itu.

Menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, FOMC Bank Sentral AS akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 5,25% – 5,5%, puncak yang dicapai setahun lalu, pada pertemuan kebijakan dua hari di Rabu.

Tingkat Suku Bunga The Fed. (Bloomberg)

“Menurut saya mereka akan mengubah bahasa dalam pernyataan untuk menyarankan pemotongan suku bunga pada pertemuan September,” kata Subadra Rajappa, Strategist Societe Generale.

Para pembuat kebijakan kemungkinan akan mengakui bahwa inflasi telah membuat kemajuan menuju target 2% –sebagai prasyarat untuk pemotongan suku bunga, menyusul data Index Harga Konsumen yang mendingin untuk bulan Juni. Seiringan dengan tingkat pengangguran yang juga meningkat, para pejabat mungkin akan mengindikasikan bahwa kebijakan akan menjadi tidak terlalu ketat.

“Pasar telah sepenuhnya memperhitungkan pemotongan suku bunga The Fed pada September, tetapi pertanyaan besar untuk pertemuan FOMC 30-31 Juli adalah; Seberapa jelas FOMC akan memberi sinyal ini? Menurut kami komunikasi dari pertemuan Juli hanya akan memberi sedikit petunjuk tentang pemotongan pada September, dengan Gubernur The Fed Jerome Powell mencatat potensi pemotongan 'Jika data berkembang seperti yang kami harapkan'," ungkap Anna Wong, Ekonom Bloomberg Economics.

Mengutip CME FedWatch Tools pagi ini, peluang pemangkasan 25 basis poin (bps) menjadi 5,00% – 5,25% adalah 85,3%. Angka yang tinggi itu meyakini suku bunga acuan bisa turun pada September.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menentukan keputusan suku bunga minggu ini dengan hasil pertemuan kebijakan akan diumumkan pada Rabu.

“Semua pengamat memprediksi tidak ada perubahan pada suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) dan berekspektasi Federal Reserve akan mulai melonggarkan kebijakan moneter pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan September,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Dengan itu, meskipun Federal Funds Rate diprediksi akan tetap dipertahankan di 5,25% – 5,5%, investor berharap adanya petunjuk mengenai kapan siklus penurunan suku bunga akan dimulai, dan juga yang terpenting berapa kali pemangkasan suku bunga akan dilakukan jelang tutup tahun ini.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,65% ke 7.241 disertai dengan munculnya volume penjualan, koreksi IHSG pun menembus MA-20. 

“Selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai resistance terdekatnya, saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3),” papar Herditya dalam risetnya pada Selasa (30/7/2024).

Herditya juga memberikan catatan, sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya. Adapun area koreksi IHSG diperkirakan akan menguji ke rentang 7.026-7.103.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, BFIN, BRIS, DSNG, dan ULTJ.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, pasar berharap petunjuk arah kebijakan moneter The Fed dari Jerome Powell pada FOMC di pekan ini (31/7).

“IHSG diperkirakan lanjutkan fase konsolidasi dengan kecenderungan uji level 7.220 pada Rabu (31/7). Secara teknikal, terdapat pelebaran negative slope pada MACD yang sejalan dengan breaklow pada MA-5 dan MA-20 yang menjadi indikasi pelemahan lanjutan,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi BNGA, MDKA, MAPI, BBYB, dan ESSA.

(fad)

No more pages