Logo Bloomberg Technoz

UNTR sejatinya berhasil mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan menjadi sebesar Rp47,64 triliun dari sebelumnya, Rp49,98 triliun. Alhasil, laba bruto tercatat sebesar Rp16,86 triliun.

Setelah diakumulasi dari pos beban dan penghasilan lainnya, UNTR membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp9,53 triliun, turun 15% secara tahunan.

Toal aset perseroan hingga akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp168,25 triliun. Aset ini naik dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar Rp154,03 triliun. Jumlah liabilitas dan ekuitas UNTR masing-masing tercatat sebesar Rp76,85 triliun dan Rp91,4 triliun.

Saham UNTR menjadi salah satu saham unggulan Algo Research, bersanding dengan ITMG ADRO, ADMR, dan DEWA.

Menurut Analis Algo Research Alvin Baramuli, saham sektor ini ke depan masih cukup prospektif, seiring dengan meningkatnya permintaan listrik dan energi ke depan.

"Meskipun laba kuartal kedua 2024 masih akan menunjukkan penurunan YoY, saya rasa ini sudah diharapkan. Potensi peningkatan pada paruh kedua 2024, di mana pada kuartal ketiga 2024 dapat mulai melihat ASP berurutan yang lebih tinggi," tutur Alvin.

(ibn/dhf)

No more pages