Logo Bloomberg Technoz

Sentimen lainnya yaitu kenaikan ekspektasi inflasi konsumen pada Maret. Capaiannya di luar ekspektasi pasar sehingga mempercepat kenaikkan angka perkiraan bunga The Fed pada FOMC Mei mendatang. Kini, pelaku pasar memperkirakan probabilitas kenaikan suku bunga acuan The Fed menjadi 72%.

Sejumlah sektor saham juga menjadi pemberat laju indeks pada perdagangan sesi 1 pagi hari ini. Sektor saham teknologi, energi dan konsumen primer mencatatkan koreksi paling dalam, dengan masing-masing minus 1,28%, 1,26% dan 0,70%.

Saham-saham sektor teknologi yang jadi pendorong pelemahannya adalah, saham TECH terjebak di zona Auto Reject Bawah (ARB) dengan drop 6,83%, saham TFAS juga ARB dengan drop 6,79%, disusul oleh pelemahan saham GOTO yang turun 5,05% dan saham RUNS yang terkoreksi 2,38%.

Selanjutnya saham-saham sektor energi yang jadi pemberat laju indeks adalah, saham ITMG lanjut ARB dengan anjlok 6,97%, saham HILL minus 6,80% dan saham SICO hampir ARB dengan terkoreksi 4,35%. Sementara itu saham ADMR terpantau terkontraksi 2,60% dan saham BYAN drop 2,56%.

Pada saham-saham unggulan LQ45 juga tercatat koreksi dalam, adapun saham ADRO anjlok 2,30%, disusul oleh saham AMRT koreksinya mencapai 2,14%, ARTO koreksi 2,13%, dan INCO anjlok 1,53%.

Pada perdagangan bursa saham Asia juga bergerak di zona merah. Indeks Hang Seng Hong Kong minus 0,64%, dan indeks Straits Times Singapore turun 0,36%.

(fad/wep)

No more pages