Adapun GoTo mencatatkan perbaikan penurunan rugi bersih atribusi entitas induk pada semester I-2024 atau paruh pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).
Laporan keuangan GOTO menunjukkan, rugi bersih GOTO berkurang hingga 62,3% menjadi Rp2,7 triliun per Juni 2024, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang rugi bersih hingga mencapai Rp7,16 triliun.
Dalam keterangan resminya, manajemen GOTO menilai kinerja perusahaan ditopang pertumbuhan pengguna pada segmen layanan hemat dari On-Demand Services (ODS atau Gojek), peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan pemberian pinjaman serta pengelolaan beban usaha secara disiplin.
Per Juni 2024, perseroan mencatatkan pendapatan bersih Rp7,74 triliun di Juni 2024, naik 12,4% dibandingkan dengan periode yang sama Juni 2023 sebesar Rp6,88 triliun.
Peningkatan pendapatan bersih ini signifikan mengingat sejak Januari 2024, Tokopedia sudah tidak dikonsolidasi dalam laporan keuangan GOTO. Sementara tahun lalu Tokopedia masih terkonsolidasi.
Pendapatan terbesar dalam 6 bulan tahun ini disumbang pendapatan imbalan jasa sebesar Rp2,93 triliun atau 38% dari total pendapatan bersih.
Segmen pendapatan bersih dengan pertumbuhan tertinggi yakni pendapatan jasa pinjaman, dari lini bisnis GoTo Financial (GTF), yang meroket 662% menjadi Rp667 miliar, dari periode Juni tahun sebelumnya hanya Rp88 miliar.
Lainnya ada segmen pendapatan dari jasa pengiriman (delivery service) yang juga melesat 174% menjadi Rp2,66 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp972 miliar.
(mfd/dba)