Susutnya pendapatan tersebut juga membuat beban pokok pendapatan ASII turun tipis 1,10% menjadi Rp124,3 triliun dari sebelumnya, Rp 125,7 triliun. Alhasil, laba bruto tersisa sebesar Rp35,60 triliun.
Pada bagian lain tanpa memperhitungkan investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Hermina laba Astra tetap turun 4% menjadi Rp16,67 triliun per akhir Juni 2024.
Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur ASII dalam keterangan tertulis, Selasa (30/7/2024) mengakui penurunan dua bisnis, alat berat dan pertambangan akibat harga batu bara yang rendah.
Meski begitu, "Terlepas dari tantangan-tantangan ini, dengan bisnis grup yang terdiversifikasi, grup memperkirakan kinerja untuk sisa tahun ini
akan tetap resilien," kata Djony.
ASII mencatatkan total aset hingga akhir Juni 2024 sebesar Rp466 triliun, naik dibandingkan posisi akhir Desember 2023 yang sebesar Rp445,6 triliun. Adapun, kas dan setara kas akhir periode ASII sebesar Rp53,11 triliun, naik dibandingkan semester I/2023 sebesar Rp51,86 triliun.
Jumlah liabilitas perseroan sebesar Rp211,83 triliun, naik dibandingkan akhir 2023 sebesar Rp195,26 triliun. Sementara itu ekuitas ASII juga naik menjadi Rp254,18 triliun, dibandingkan posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp250,41 triliun
(wep)