Logo Bloomberg Technoz

Pendapatan terbesar dalam 6 bulan tahun ini disumbang pendapatan imbalan jasa sebesar Rp2,93 triliun atau 38% dari total pendapatan bersih.

Segmen pendapatan bersih dengan pertumbuhan tertinggi yakni pendapatan jasa pinjaman, dari lini bisnis GoTo Financial (GTF), yang meroket 662% menjadi Rp667 miliar, dari periode Juni tahun sebelumnya hanya Rp88 miliar.

Lainnya ada segmen pendapatan dari jasa pengiriman (delivery service) yang juga melesat 174% menjadi Rp2,66 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp972 miliar.

Selain itu, GOTO juga mendapatkan e-commerce service fee dari transaksi Tokopedia sebesar Rp267 miliar di Juni 2024. Pendapatan ini baru diperoleh tahun ini setelah terjadi investasi TikTok di Tokopedia yang dirampungkan pada akhir Januari 2024.

Jika dihitung secara kuartalan, Q2-2024 dibandingkan dengan Q2-2023, nilai transaksi bruto (GTV) inti grup (yang mengecualikan merchant payment gateway) naik 54% YoY mencapai Rp63,2 triliun, sementara GTV grup pada kuartal ini juga naik 26% mencapai Rp121,5 triliun.

Pendapatan bruto khusus di Q2-2024 juga naik 39% YoY menjadi Rp4,3 triliun. Kerugian EBITDA Grup yang disesuaikan pun membaik sebesar 95% YoY mencapai Rp48 miliar. 

Beban Turun
Perseroan juga berhasil menurunkan sejumlah beban di antaranya beban penjualan dan pemasaran sebesar 56,1% menjadi Rp1,45 triliun, dari Rp3,30 triliun.

Total biaya dan beban perseroan berhasil dipangkas hingga 27,2% menjadi Rp9,47 triliun dari sebelumnya Rp12,99 triliun. 

Dengan demikian perseroan mampu menekan rugi operasional (rugi usaha) pada periode 6 bulan YoY sebesar 72% menjadi Rp1,73 triliun dari rugi operasional Rp6,11 triliun.

Beban yang turun, ditambah dengan kenaikan pendapatan bersih, membuat induk perusahaan Gojek dan GoTo Financial (GTF) ini mampu memangkas rugi bersih atribusi entitas induk sebesar 62,3% menjadi Rp2,7 triliun, dari rugi bersih sebelumnya Rp7,16 triliun.

Konsistensi penurunan rugi bersih ini juga melanjutkan kinerja pada kuartal pertama 2024 di mana rugi bersih GOTO turun 78% menjadi Rp861,91 miliar dari kuartal I-2023 yang merugi hingga Rp3,86 triliun. Sementara pendapatan bersih GOTO di Q1-2024 sebesar Rp4,08 triliun, meningkat 22% dari sebelumnya Rp3,33 triliun.

Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, menjelaskan percepatan pertumbuhan di kuartal kedua kembali menegaskan tepatnya strategi untuk fokus pada konsumen mass market.

“Kami akan terus memberikan solusi bagi konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga. Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline [pendapatan] serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024,” kata Patrick, dalam siaran pers, Selasa (30/7/2024).

“Di akhir tahun pertama jabatan saya sebagai Direktur Utama, perseroan telah mencatatkan fundamental terkuat hingga saat ini, dan saya bangga dapat berperan dalam peningkatan tersebut. Saya bergabung dengan tim yang kuat, dan didukung talenta baru yang telah mendorong pertumbuhan lebih lanjut.”

(mfd/dba)

No more pages