Langkah ini menandai pergeseran cepat dalam sikap Rusia atas instrumen digital, dan muncul ketika bisnis Rusia menghadapi tekanan pembayaran yang meningkat yang dipicu oleh ancaman sanksi AS terhadap bank-bank asing.
Walau penggunaan mata uang digital untuk pembayaran saat ini dilarang di Rusia, Putin bulan ini meminta pemerintah “untuk tidak melewatkan momentum” dalam mengelola metode ini di dalam negeri dan dalam transaksi luar negeri.
Mata uang kripto “semakin banyak digunakan di dunia sebagai alat pembayaran dalam settlements internasional,” kata Putin.
Pada Januari 2022, hanya beberapa minggu sebelum invasi skala penuh Rusia ke Ukraina dimulai, bank sentral mengusulkan larangan menyeluruh terhadap penggunaan dan pembuatan mata uang kripto. Alasannya mata uang kripto menimbulkan risiko besar terhadap stabilitas keuangan dan keamanan ekonomi.
Bank melunakkan posisinya pada akhir tahun lalu, mendukung penggunaan eksperimental mata uang kripto dan penambangan dalam settlements lintas batas. Namun, bank tetap mendesak lembaga keuangan di Rusia untuk tidak mempublikasikan layanan yang terkait dengan mata uang digital.
Bank of Russia tidak memberi komentar terkait perubahan posisinya. Deputi Gubernur Pertama Vladimir Chistyukhin mengatakan bulan lalu bahwa negara itu harus mempertimbangkan semua kemungkinan untuk mengatasi kesulitan dalam pembayaran internasional, termasuk yang “tampaknya tidak populer bagi kami kemarin.”
Di bawah aturan tersebut, kripto akan diatur dengan cara yang sama seperti mata uang asing di Rusia, menurut Aksakov. Bisnis yang terlibat dalam kripto dan pertambangan melobi undang-undang tersebut untuk memastikan “mereka dapat bekerja dalam kerangka hukum normal” dan tidak takut akan penyelidikan resmi, ujar dia.
Pihak terkait bergegas mengesahkan undang-undang tersebut karena mereka berharap mata uang kripto akan meningkatkan transfer lintas batas, kata Ani Aslanyan, analis yang mengelola kanal Telegram yang dikhususkan untuk mata uang kripto.
Namun, AS kemungkinan akan memantau layanan dan perusahaan yang digunakan oleh Rusia. AS juga kan mencoba memblokirnya, memicu penerapan sanksi.
Hanya eksportir besar yang akan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam regulasi, membuat pembayaran kripto seperti “klub tertutup” yang mengecualikan usaha kecil dan menengah, menurut Aslanyan.
Sebagai contoh, transaksi akan dibatasi hanya untuk mereka yang telah menambang kripto sendiri, sesuatu yang saat ini hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar di Rusia, papar dia.
Bank of Russia akan menjadi regulator mata uang kripto, menurut undang-undang, sementara Layanan Pemantauan Keuangan Federal, Federal Financial Monitoring Service, the Federal Tax Service, dan Federal Security Service and the Federal Property Management Agency berperan dalam pengendalian arus.
Setelah aturan berlaku, “kalangan bisnis dapat bertindak dengan berani,” pungkas Aksakov.
(bbn)