Tempat terbaik untuk menjadi nomaden digital, menurut laporan tersebut, adalah Spanyol. Beberapa faktor mendorongnya ke posisi teratas, termasuk undang-undang startup baru yang bertujuan untuk meningkatkan ekosistem kewirausahaan di negara ini, pajak nol atas pendapatan yang diperoleh dari luar negeri, keterjangkauan, ketersediaan internet berkecepatan tinggi, dan lingkungan yang ideal untuk teknologi dan inovasi.
Sembilan dari 10 negara teratas berada di Eropa. Belanda dan Norwegia, di posisi kedua dan ketiga dan hampir sama dalam hal skor, cukup diharapkan untuk standar hidup yang tinggi dan layanan kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial yang solid--tetapi biaya hidup yang tinggi merupakan tantangan utama, menurut laporan tersebut.
Estonia dan Rumania, bagaimanapun, memiliki penampilan yang kuat dan mengesankan. Kedua negara ini memiliki gaya hidup yang lebih terjangkau dengan akses yang sangat baik ke alam dan pemandangan budaya yang kaya.
Satu-satunya destinasi non-Eropa yang masuk dalam 10 besar adalah Kanada, yang berada di urutan ke-8. Negara ini mengumumkan pada tahun 2023 bahwa mereka sedang menyusun strategi baru untuk menarik pekerja teknologi.
"Aspek yang paling menonjol dari laporan ini adalah dominasi negara-negara Eropa," ujar Patricia Casaburi, CEO Global Citizen Solutions, dalam pernyataannya melalui email. "Selain itu, sangat mengejutkan bahwa 91% dari 65 program nomaden digital aktif diluncurkan setelah dimulainya pandemi Covid-19, yang menunjukkan respons cepat terhadap pergeseran ke arah pekerjaan jarak jauh."
Di antara kualitas lain yang membuat Spanyol dan Belanda unggul, selain kualitas hidup yang tinggi, adalah kenyataan bahwa mereka menawarkan kepada pemegang visa nomaden digital sebuah jalur untuk mendapatkan izin tinggal permanen yang pada akhirnya bisa menjadi kewarganegaraan. (Laporan ini tidak mencerminkan meningkatnya penolakan terhadap turis di beberapa wilayah di Spanyol, misalnya, yang dapat menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi para pekerja jarak jauh sementara).
Estonia dan Rumania telah melakukan investasi yang signifikan dalam bidang teknologi, termasuk infrastruktur terbaik untuk internet berkecepatan tinggi. Dan seperti negara-negara Eropa Timur lainnya yang berada di peringkat 20 besar-Hongaria, Latvia, dan Ceko-mereka memiliki biaya hidup yang relatif rendah jika dibandingkan dengan Eropa Barat.
Taiwan berada di peringkat 12 karena kemudahan sistem visa nomaden digitalnya, yang memungkinkan Anda untuk tinggal selama tiga tahun setelah mendapat persetujuan, tetapi mengharuskan Anda untuk bekerja di salah satu dari delapan sektor tertentu, termasuk teknologi, pendidikan, keuangan, dan hukum.
Jepang, yang mengumumkan program nomaden digitalnya pada 1 April, berada di urutan ke-16. "Sekarang ada kesempatan yang lebih luas bagi para nomaden digital," kata Casaburi.
Biaya visa yang tinggi dan tingkat gaji yang diperlukan berarti wilayah seperti Timur Tengah, termasuk Dubai dan Abu Dhabi, dan Karibia tidak menduduki peringkat tinggi dalam indeks ini. Peringkat terakhir adalah Antigua dan Barbuda, Aruba, dan Grenada.
Secara keseluruhan, Eropa menyumbang 35% dari semua visa nomaden digital yang saat ini ditawarkan, laporan tersebut menunjukkan, sementara Amerika menyumbang 38% dan Afrika hanya 8%. Menurut laporan tersebut, hampir 60% visa kerja jarak jauh tidak memihak pada kewarganegaraan atau profesi.
"Kami telah memperhatikan bahwa meskipun sebagian besar nomaden digital adalah warga negara dari negara-negara Global North, semakin banyak yang berasal dari negara-negara dengan paspor yang lebih lemah," kata Casaburi.
"Orang-orang ini memanfaatkan program nomaden digital untuk mendapatkan izin tinggal permanen dan kewarganegaraan di negara-negara dengan paspor yang lebih kuat, sehingga secara signifikan meningkatkan mobilitas global mereka."
15 Destinasi Terbaik untuk Kerja Jarak Jauh:
15. Malaysia
14. Latvia
13. Ceko
12. Taiwan
11. Jerman
10. Prancis
9. Hungaria
8. Kanada
7. Portugal
6. Malta
5. Rumania
4. Estonia
3. Norwegia
2. Belanda
1. Spanyol
(bbn)
