Eric Roston-Bloomberg News

Bloomberg, Sebuah simulator baru yang disempurnakan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dapat menyamai akurasi prakiraan cuaca konvensional. Simulator ini juga dapat memperkirakan seberapa besar atmosfer menghangat akibat perubahan iklim, yang diterbitkan Nature.

Simulator ini dapat mengarah pada pengembangan alat pemodelan cuaca dan iklim dengan daya komputasi lebih sedikit yang dibutuhkan saat ini, menurut tim peneliti yang dipimpin Google.

Dengan menggunakan pendekatan hybrid, menggabungkan model berbasis fisika standar dengan tools pembelajaran mesin  atau machine-learning, tim menghindari masalah yang terlihat pada eksperimen dengan hanya menggunakan AI, kata Stephan Hoyer, peneliti Google yang memimpin proyek tersebut.

“Kami benar-benar mencoba membongkar kotak hitam, alih-alih hanya menggunakan model AI murni,” katanya.