Koreksi pada saham transportasi didukung oleh anjloknya harga saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) drop 6,51%, dan saham PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) yang turun 3,68%. Serta saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) drop 1,64%.
Adapun saham-saham infrastruktur juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) drop 4,74% dan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga terjebak di zona merah dengan penurunan 4,26%. Serta saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) drop 3,34%.
Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ikut melemah dan menetap di zona merah, dengan kehilangan 8,57 poin atau anjlok 0,93% ke posisi 912,03.
Saham-saham unggulan LQ45 yang juga bergerak pada teritori negatif dan menyeret IHSG di zona merah antara lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 2,09%, saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) ambles 1,95%, dan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) drop 1,84%.
Adapun sejumlah Bursa di Asia siang hari ini juga bergerak melemah. Indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 1,16%, Kospi 1,09%, Shanghai melemah 0,6%, dan Nikkei 225 minus 0,12%.
Sentimen IHSG Hari Ini
Pekan ini, ada peristiwa yang dinanti oleh pelaku pasar. Pada Kamis (1/8/2024), Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega dari The Fed akan mengumumkan hasil rapat Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC).
Satu yang ditunggu tentu adalah pengumuman suku bunga acuan. Mengutip CME FedWatch, Federal Funds Rate sepertinya masih akan bertahan di 5,25-5,5% dengan peluang 95,9%.
Namun yang dinanti oleh pasar adalah petunjuk, kode, kisi-kisi arah suku bunga ke depan. Investor akan mencerna seluruh kalimat yang diutarakan Powell, mencoba memahami ‘suasana kebatinan’ di The Fed, dan menerka arah Federal Funds Rate ke depan.
“FOMC bersiap untuk mempertahankan suku bunga acuan bulan ini. Namun sepertinya akan ada pernyataan yang menjadi petunjuk bahwa ada pemangkasan pada September,” tulis riset Goldman Sachs.
Berdasarkan CME FedWatch, kemungkinan penurunan 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 86,7%.
Namun ini semua akan tergantung dari petunjuk yang disampaikan Powell. Sebelum itu terjadi, maka sepertinya pasar masih akan wait and see.
(fad)