Logo Bloomberg Technoz

Ceria Garap Smelter HPAL Rp28,4 T di Kolaka, Offtaker dari Eropa

Dovana Hasiana
30 July 2024 13:30

Fasilitas pemrosesan nikel di Pulau Obi, Maluku Utara, Indonesia, Rabu (8/3/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Fasilitas pemrosesan nikel di Pulau Obi, Maluku Utara, Indonesia, Rabu (8/3/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) berencana membangun pabrik pemurnian atau smelter berbasis high pressure acid leaching (HPAL) —yang dapat memproses bahan baku untuk baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) — dengan biaya konstruksi mencapai US$1,75 miliar (atau setara Rp28,4 triliun asumsi kurs saat ini).

Smelter HPAL tersebut bakal dibangun di wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) dari CNI yang berada di Wolo, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Corporate Secretary CNI Imelda Kiagoes mengatakan targetnya pembangunan bakal dilakukan pada akhir 2024 atau awal 2025 dan membutuhkan waktu sekitar 33 hingga 34 bulan.

“Kalau semua lenders berjalan lancar, [targetnya] sekitar 2027 pertengahan untuk bisa produksi karena ini teknologi besar dan capital expenditure [belanja modalnya] mahal. Produksi HPAL 146.000 ton mixed hydroxide precipitate [MHP]/tahun,” ujar Imelda saat ditemui di Jakarta Pusat, dikutip Selasa (30/7/2024).

Smelter nikel PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Selatan./Bloomberg-Dimas Ardian

Calon Pembeli