Seminggu Libur Imlek, 12.600 Warga China Meninggal karena Covid
Ruisa Khoiriyah
22 January 2023 22:46
Bloomberg Technoz, Jakarta - Angka kematian di China akibat Covid-19 melesat. Data yang dirilis pemerintah China pada Sabtu (21/1/2023), menunjukkan, sebanyak 12.600 warga meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 selama rentang waktu sepekan jelang libur resmi Tahun Baru China antara 13-19 Januari lalu.
Pada 19 Januari 2022, tercatat 471.739 pasien terkait Covid-19 yang tengah dirawat di rumah sakit nasional di mana sebanyak 51.683 pasien berada dalam kondisi kritis. Rilis data terbaru ini baru dikeluarkan setelah WHO mendesak pemerintah China agar membuka informasi lebih banyak pada dunia.
Dalam pernyataan terpisah, Kepala Epidemiolog Chinese Center for Disease Control and Prevention (CCDCP) Wu Zunyou melalui sebuah postingan di aplikasi Weibo, mengatakan, dalam perkiraannya saat ini setidaknya 80% dari total populasi sudah terinfeksi Covid-19. Ini berarti, setara dengan 1,1 miliar penduduk China sudah terinfeksi. Sebelumnya, selama rentang 8 Desember hingga 12 Januari 2023, tercatat kematian sebanyak 59.938 jiwa akibat Covid-19 di China.
Arus mudik Imlek juga telah memicu lonjakan kasus infeksi Covid-19 di sejumlah daerah. Meski begitu, ia menilai masih sangat kecil kemungkinan bakal terjadi gelombang besar penularan Covid-19 secara nasional dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
Keputusan pemerintah China mengakhiri kebijakan Nol-Covid, serta merta memicu gelombang mudik Imlek tahun ini. Imlek 2023 menjadi tahun baru China pertama di mana tidak adalah restriksi atau pembatasan baik itu di perbatasan maupun di perjalanan. Walau angka mudik belum kembali normal sebagaimana sebelum terjadi Covid, tetapi dibandingkan 2022, gelombang mudik Imlek tahun ini sudah jauh melampauinya. Sedikitnya sudah terjadi 520 juta perjalanan mudik selama 13 hari pertama periode liburan Imlek.