Logo Bloomberg Technoz

RI Bakal Bikin Bursa Logam Sendiri, Tiru London Metal Exchange

Dovana Hasiana
30 July 2024 11:30

Pedagang, pialang, dan panitera bekerja di lantai perdagangan open outcry pit di London Metal Exchange (LME)./Bloomberg- Chris Ratcliffe
Pedagang, pialang, dan panitera bekerja di lantai perdagangan open outcry pit di London Metal Exchange (LME)./Bloomberg- Chris Ratcliffe

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) mengungkapkan Indonesia berencana untuk membuat bursa logam sendiri, menyerupai konsep yang sudah ada di London Metal Exchange (LME).  

Sekretaris Umum APNI Meidy Katrin Lengkey mengatakan rencana tersebut sudah dikoordinasikan dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sejauh ini, kata Meidy, rencana tersebut mendapatkan respons yang positif dari kementerian/lembaga terkait. Dia pun berharap bursa ini bisa direalisasikan pada pemerintahan baru era Prabowo Subianto.

“Tinggal konsep sistemnya apa dahulu, kita masih hitung formulasinya. Kayak HPM [harga patokan mineral] lah, menyusun formulasi tidak gampang ya. Kita harus mikir market, demand, buyer, political issue. Kita juga butuh expert yang memang sudah paham dalam perhitungan metal exchange ini,” ujar Meidy saat ditemui di Jakarta Pusat, dikutip Selasa (30/7/2024). 

Plakat London Metal Exchange (LME) di kantor pusatnya./Bloomberg-Chris Ratcliffe

Selain itu, Meidy juga melakukan diskusi dengan bursa logam lainnya seperti Shanghai Metal Market dan LME, serta dengan beberapa lembaga komoditas dunia. Hal itu dilakukan agar Indonesia bisa mencontoh sistem yang sudah ada.