Untuk itu sebelum terlambat, Dicky menyebut pemerintah harus mewaspadai hal ini dan penguatan pada pintu masuk kepada para pelaku perjalanan dari negara Amerika Latin.
Namun, masyarakat Indonesia tak perlu panik dengan virus Oropouche ini.
"Harus di observasi, karena pastikan ada kasus demam ini, bukan hanya ini, termasuk potensi demam lainnya Tidak perlu panik tapi, ada risiko jadi pandemi masih jauh sekali, tapi menjadi suatu potensi outbreak, klb Kejadian Luar Biasa, Indonesia masih sangat kecil, bukan nol. Kalau saya penguatan pintu masuk, tapi bukan pintu pelarangan," imbauan Dicky.
Mengingat saat ini Indonesia ditenggarai musim jarang hujan, kata Dicky pendekatan harmonis lingkungan, manusia dan hewan penting.
"Sekali lagi kemampuan deteksi surveilans penyakit yang belum terdeteksi di Indonesia juga perlu dilakukan," tambah Dicky.
Sebelumnya virus Oropouche ditemukan kasus pertama meninggal di Brasil. Sebanyak dua pasien wanita tewas akibat virus tersebut. Keduanya masih berusia di bawah 30 tahun.
Gejala yang ditunjukkan mirip dengan gejala demam berdarah, virus lain yang ditularkan melalui nyamuk yang sering disalahartikan dengan Oropouche.
(dec/spt)