Logo Bloomberg Technoz

Transaksi saham dalam papan pemantauan khusus (PPK) full call auction (FCA) juga tidak berkontribusi secara signifikan terhadap rata-rata nilai transaksi harian (RNTH).

Saat ini, kata Iman, rata-rata pendanaan dari saham yang ditransaksikan dalam PPK FCA tersebut hanya berkontribusi sebesar Rp78 miliar dari total rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) BEI.

"Saat ini secara aliran sebesar Rp78 miliar dari rata-rata pendanaan kita yang sekarang ini lebih dari Rp12 triliun. Jadi secara size mungkin, kita tidak bilang kecil, tapi memang tidak signifikan," ujar Iman, Senin (29/7/2024)

Sepanjang tahun ini, BEI sendiri menargetkan RNTH mencapai Rp12,25 triliun, lebih tinggi dari target tahun sebelumnya yang sebesar Rp10,75 triliun. Namun hingga saat ini, RNTH BEI masih belum mampu menyentuh angka tersebut.

Bahkan, sepanjang pekan lalu, RNTH tercatat mengalami penurunan hampir 9% menjadi hanya Rp9,6 triliun, bersamaan dengan akumulasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turut melemah 0,45%.

Tujuan & Kenyataan Beda Hasil

Analis Algo Research Alvin Baramuli menilai, FCA bukan kebijakan yang tepat jika tujuannya untuk meningkatkan transaksi.

Kebijakan FCA diluncurkan awal April lalu, dengan 221 saham masuk papan ini. Kapitalisasi pasar atau market cap ke-221 saham ini memang hanya sekitar 3,1% dari total saham tercatat di BEI.

Namun, dari segi kuantitas, jumlah saham tersebut setara sekitar 24% dari total saham tercatat di BEI.

Pada minggu pertama penerapan FCA saja hampir 50% dari saham tersebut bergerak turun.

"Meski tujuannya adalah untuk menciptakan lebih banyak likuiditas, perlindungan investir, transparasi dan penentuan harga, tapi sistem lelang seperti ini sebenarnya memperburuk keadaan," jelas Alvin.

"Kebijakan tersebut membuat 24% saham dalam IHSG justru menjadi tidak dapat diperdagangkan dan tidak dapat diinvestasikan untuk saat ini."

(ibn/dhf)

No more pages