Seperti yang diwartakan Bloomberg News, para pembuat kebijakan moneter AS yang amat berpengaruh tersebut, telah mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam lebih dari dua dekade selama setahun penuh, diperkirakan akan mempertahankannya lagi di di level 5,25% – 5,50%.
Namun, investor melihat para pejabat mengisyaratkan akan melakukan perubahan pada September.
“FOMC bersiap untuk mempertahankan suku bunga acuan pada bulan ini. Namun sepertinya akan ada pernyataan yang menjadi petunjuk bahwa ada pemangkasan pada September,” tulis riset Goldman Sachs.
Yang dinanti dan jadi perhatian pasar selain keputusan ‘Hold’ tersebut, adalah petunjuk, kode, kisi-kisi perihal arah suku bunga ke depan. Investor akan mencerna seluruh kalimat yang diutarakan Powell, memahami segala pernyataan The Fed, dan mengira arah Federal Funds Rate ke depan.
“Arah masa depan suku bunga akan lebih jelas setelah jumpa pers,” mengutip catatan Paul Nolte dari Murphy and Sylvest Wealth Management, di Bloomberg.
Sementara itu, dari dalam negeri, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan posisi utang Indonesia Juni 2024 menyentuh Rp8.444,87 triliun. Dengan demikian, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat mencapai 39,13%.
Melansir dokumen APBNKita Edisi Juli 2024 yang diterbitkan Kemenkeu, posisi utang tersebut tercatat ada kenaikan Rp91,85 triliun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang di angka Rp8.353,02 triliun.
“Per Juni 2024, profil jatuh tempo utang Pemerintah terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo (Average Time Maturity/ATM) di 7,98 tahun,” sebagaimana tertulis dalam dokumen APBNKita Edisi Juli 2024.
Rasio utang terhadap PDB posisi Juni 2024 sebesar 39,13% telah melebihi rentang batas rasio utang yang dipatok pemerintah untuk tahun 2025 yakni, sebesar 37,82% - 38,71% terhadap PDB.
“Rasio utang per Juni 2024 yang sebesar 39,13% terhadap PDB, tetap konsisten terjaga di bawah batas aman 60% PDB sesuai UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara,” tulisnya.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,01% ke 7.288 dan masih disertai oleh volume pembelian.
“Selama IHSG belum mampu break 7,354 sebagai resistance terdekatnya, saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3),” papar Herditya dalam risetnya pada Selasa (30/7/2024).
Herditya juga memberikan catatan, sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya. Adapun area koreksi IHSG diperkirakan akan menguji ke rentang 7.026-7.103.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ADRO, BMRI, INDF, dan KLBF.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, pasar juga mengantisipasi FOMC di Rabu (31/7) waktu setempat. The Fed diyakini masih menahan sukubunga acuan di 5,5%.
Akan tetapi, pasar berharap ada petunjuk yang lebih jelas mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan dalam FOMC September 2024.
“IHSG diperkirakan konsolidatif pada rentang 7.250-7.350 pada perdagangan Selasa (30/7). Secara teknikal, kecenderungan konsolidatif didasari oleh kondisi Stochastic RSI masih menunjukan posisi oversold, sementara MACD cenderung membentuk pelebaran negative slope,” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi AUTO, BFIN, SMRA, CTRA, dan PWON.
(fad)