Logo Bloomberg Technoz

Perusahaan Jepang Hadapi Tekanan Upah di Saat Krisis Tenaga Kerja

News
30 July 2024 08:40

Ilustrasi Ekonomi Jepang. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Ekonomi Jepang. (Dok: Bloomberg)

Erica Yokoyama dan Yoshiaki Nohara - Bloomberg News

Bloomberg, Kondisi pasar tenaga kerja di Jepang tetap ketat pada bulan Juni. Perkembangan ini kemungkinan akan terus menekan upah karena perusahaan bersaing untuk merekrut dan mempertahankan pegawai.

Menurut laporan kementerian dalam negeri pada Selasa (30/07/2024), tingkat pengangguran turun tipis menjadi 2,5% pada bulan Juni dari 2,6% sebulan sebelumnya. Para ekonom memperkirakan angka tersebut tetap stabil di 2,6%. Jumlah pekerja meningkat sebesar 370.000, dengan wanita memimpin kenaikan, sementara mereka yang tidak memiliki pekerjaan meningkat sebesar 20.000.

Angkatan kerja yang menua dan menyusut di Jepang telah menciptakan kekurangan tenaga kerja kronis yang mendorong perusahaan untuk menyetujui kenaikan upah terkuat dalam lebih dari tiga dekade dalam negosiasi tahunan musim semi dengan serikat pekerja. Menurut penghitungan akhir oleh kelompok payung serikat pekerja terbesar di negara itu, para pekerja memperoleh kenaikan gaji lebih dari 5%.

“Pasar tenaga kerja tetap ketat,” kata Takeshi Minami, ekonom di Norinchukin Research Institute. “Hal itu pasti akan menambah tekanan naik pada upah dan perusahaan kecil tidak punya pilihan selain menaikkan upah untuk mendapatkan tenaga kerja.”

Angka pengangguran di Jepang tetap rendah. (Sumber: Bloomberg)