“Kami percaya subjek melakukan upaya signifikan untuk menyembunyikan aktivitasnya,” kata Rojek.
Crooks juga melakukan pencarian online untuk beberapa pejabat nasional, termasuk Presiden Joe Biden dan mantan presiden lainnya, kata Rojek, yang bertanggung jawab atas kantor lapangan FBI Pittsburgh yang memimpin penyelidikan.
FBI telah mulai merilis lebih banyak detail dari penyelidikannya, yang sedang berlangsung. Christopher Wray, direktur biro, mengatakan kepada anggota parlemen minggu lalu bahwa Crooks menggunakan aplikasi pesan terenkripsi dan menerbangkan drone pengintai di atas area tempat penembakan terjadi.
Selain penyelidikan FBI, anggota parlemen telah meluncurkan penyelidikan mereka sendiri. Kemampuan Crooks untuk mengakses atap dengan garis pandang yang jelas ke Trump, calon dari Partai Republik dalam pemilihan presiden tahun ini, telah memicu kritik bipartisan yang tajam dan menjadi poin pembicaraan politik dalam kampanye pemilu yang berapi-api.
Rojek menambahkan, Crooks juga mencari informasi tentang operasi pembangkit listrik, acara penembakan massal, informasi tentang perangkat peledak improvisasi, dan upaya pembunuhan terhadap perdana menteri Slovakia awal tahun ini.
Crooks juga melakukan enam pembelian online pada paruh pertama tahun 2024 berupa bahan kimia untuk membuat perangkat peledak, tambahnya.
Penyidik belum mengidentifikasi motif di balik penembakan tersebut atau bukti bahwa Crooks memiliki rekan konspirator. Penyelidik terus melakukan analisis atas tindakannya dan kondisi kesehatan mentalnya.
Menurut temuan tersebut, analisis perilaku menilai Crooks sebagai orang yang sangat cerdas tetapi terisolasi secara sosial.
“Kami masih percaya bahwa dia adalah seorang penyendiri,” kata Rojek.
(bbn)