Logo Bloomberg Technoz

Bahlil Akui Cukai Plastik Pengaruhi Minat Investasi

Azura Yumna Ramadani Purnama
29 July 2024 16:00

Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Tangkapan Layar Youtube BKPM)
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Tangkapan Layar Youtube BKPM)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengakui bahwa penerapan tarif cukai pada produk plastik pengaruhi minat investasi asing, seperti yang terjadi pada rencana kerjasama Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan asal Rusia, Rosneft Singapore Pte Ltd.

“Pada implementasinya, terjadi perang Ukraina-Rusia. sampai sekarang belum selesai. Sekarang lagi dicari bagaimana jalan keluar agar investasi ini jalan, termasuk di dalamnya cukai plastik,” kata Bahlil dalam Konferensi Pers di kantornya, Senin (29/7/2024).

Bahlil mengatakan bahwa investor mempertimbangkan beberapa aspek dalam berinvestasi di suatu negara, yakni regulasi, insentif, hingga pajak. Aspek tersebut dinilai harus bisa menguntungkan bagi para investor.

Meski demikian, Bahlil menyebut tidak dapat berkomentar lebih jauh atas penerapan cukai plastik karena hal tersebut merupakan wewenang Kementerian Keuangan yang dikepalai Sri Mulyani Indrawati.

“Jangan belum-belum sudah kita palak, kan masalahnya di situ, jadi saya tidak bisa mengomentari banyak hal terkait apa yang dilakukan Kemenkeu,” ucapnya.