Logo Bloomberg Technoz

Sebagai gambaran, ketika pandemi Covid-19 merebak pada 2020, terjadi PHK sebanyak 386.877 orang. Lalu pada 2021 angkanya mulai turun menjadi 127.085 orang dan pada 2022 angkanya makin berkurang menjadi 25.114 orang. Namun, pada 2023, angka PHK kembali melesat tinggi mencapai 64.855 orang, sehingga menjadi yang tertinggi sejak 2021.

Dengan kini hanya dalam waktu enam bulan sudah ada 32.064 orang terkena PHK, angka itu masih jauh melampaui jumlah pada 2022 dan sebelum pandemi merebak. Pada 2019, Kemenaker mencatat 'hanya' ada 18.911 PHK di Indonesia.

Sektor Padat Karya Sepi

Dalam taklimat media yang dilangsungkan siang hari ini, Kementerian Investasi/BKPM mengklaim, realisasi investasi yang tercatat tumbuh 22,3% selama semester 1-2024, telah berhasil melahirkan penciptaan 1,23 juta lapangan kerja baru. Angka itu mencerminkan kenaikan 44,3% dibanding semester 1-2023 lalu.

Total lapangan kerja baru itu terdiri atas 547.419 lapangan kerja baru pada kuartal satu dan sebanyak 677.623 pada kuartal dua.

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih menjadi penyerap tenaga kerja utama di enam bulan tahun ini, dengan penciptaan sebanyak 738.202 lapangan kerja baru.

Sementara investasi dalam kategori Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat menciptakan lapangan kerja baru sebesar 486.840 pekerjaan selama Januari-Juni 2024. 

Total realisasi investasi selama enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp829,9 triliun terdiri atas Rp421,7 triliun adalah penanaman modal asing dan Rp408,2 triliun modal domestik.

Berdasarkan sektor, lima besar realisasi investasi baik PMA maupun PMDN kebanyakan adalah di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan. Lalu, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi. Kemudian, sektor pertambangan dan sektor perumahan, kawasan, industri dan perkantoran. Terakhir di sektor jasa lainnya.

Bila melihat sektor realisasi investasi di atas, sejatinya termasuk sektor-sektor usaha yang relatif bukan padat karya alias tidak terlalu banyak menyerap tenaga kerja. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2024, tiga lapangan usaha penyerap tenaga kerja terbanyak di Indonesia sejauh ini adalah lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (28,64%), lalu lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (19,05%), serta Industri Pengolahan (13,28%).

-- dengan bantuan laporan Azura Yumna.

(rui/aji)

No more pages