Bahlil sendiri tak menampik bila PHK massal ini tidak bisa dihindari karena beberapa faktor yakni kondisi perekonomian global yang tidak sehat dan penggunaan mesin-mesin tua yang sudah tidak efisien. Oleh sebab itu, ia menyarankan dilakukan solusi agar hak-hak buruh tetap harus diperhatikan, sembari di satu sisi keberlangsungan perusahaan.
Lantaran jika industri terus dibiarkan tutup maka bukan tak mungkin kerugian didapatkan Indonesia, mulai dari tutupnya lapangan pekerjaan, industri yang tidak jalan, hingga pendapatan negara berkurang.
Bahlil pun memberikan pesan kepada awak media agar jangan menyoroti hal-hal yang negatif saja tetapi soal adanya investasi industri baru yang masuk ke dalam negeri.
"Contoh kemarin kita resmikan pabrik sepatu di kawasan industri batang di Jawa Tengah itu menciptakan lapangan kerja 2 ribu lebih. Jadi jangan hanya ditulis yang perginya, yang datang juga ditulis," pungkasnya.
(prc/roy)
